EVALUASI PENDIDIKAN SEJARAH
Kegiatan
evaluasi dalam komponen kurikulum sangat menentukan dan harusmendapat
perhatian guru dalam melakukan tugasnya sebagai pengelola kegiatan belajar
mengajar. Evaluasi tidak saja memberikan informasi mengenai sejauh mana
keberhasilan guru dalam memberikan materi dan sejauh mana siswa menyerap materi
yang disajikan,tetapi juga memberikan informasi tentang tercapai tidaknya
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
} Pengertian Tes
Tes
adalah salah satu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur keberhasilan
belajar siswa/sekelompok siswa.
Jacobs
dan Chase(1992),Wiresma dan Jurs(1990) dan Mehren dan Lehman(1985) mengemukakan
bahwa tes pada dasarnya adalah suatu daftar pertanyaan yang harus
dijawab oleh seseorang/sekelompok orang.
Sax
(1980) dan Zainul dan Nasution (1993) memandang tes sebagai suatu pertanyaan
atau tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan secara sistematis untuk
memperoleh informasi tentang trait atau atribut pendidikan atau psikologik yang
setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan
yang dianggap benar.
Menurut definisi yang dikemukakan Sax dan Nasution
dapat dikemukakan bahwa apabila ada tugas atau pertanyaan yang harus dikerjakan
seseorang atau sekelompok orang tetapi tidak ada jawaban yang benar atau salah
atau usaha pengukuran yang tidak mengharuskan subyek untuk menjawab atau
mengerjakan suatu tes maka itu bukan tes.
Cronbach
(1970:26), mengemukakan tes adalah suatu prosedur sistematis untuk mengamati
dan mendeskripsikan satu atau lebih karakteristik seseorang dengan menggunakan
skala numerik atau sistem kategori.
Kesimpulan
:
1. Tes adalah prosedur yang sistematis
,artinya butir-butir soal dalam tes disusun menurut persyaratan-persyaratan
tertentu, demikian pula prosedur administrasi dan pemberian skors harus jelas.
2 .Tes adalah suatu pertanyaan atau
tugas yang harus direspon seseorang atau sekelompok orang dan respon tersebut
mempunyai jawaban benar atau salah.
3 .Tes berisi sampel perilaku, artinya
kualitas suatu tes tergantung kepada sejauh mana butir-butir tes itu mewakili
ranah yang diukur.
Pengukuran
adalah salah satu pekerjaan profesional guru,tanpa kemampuan melakukan
pengukuran seorang guru tidak akan dapat mengolah hasil test dengan baik.
Pengukuran
adalah pemberian angka kepada seseorang atau sesuatu berdasarkan kriteria
tertentu yang hasilnya berupa angka(skor).
Sax
(1980:9) mengartikan pengukuran sebagai pemberian angka kepada suatu
atribut/karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang,hal/objek tertentu
menurut aturan/informasi yang jelas.
Kesimpulan,dalam
pengukuran terdapat dua karakteristik yaitu:
v Penggunaan angka/skala tertentu.
v Menurut aturan/formula tertentu.
Evaluasi
(penilaian) dikemukakan Tyler (1949) sebelumnya
pengukuran (Measurement)
Evaluasi
Popham (1981:7) adalah proses pemberian,pengumpulan dan pemberian data
(informasi) kepada pengambil keputusan yang dapat dipakai untuk pertimbangan
apakah program perlu diperbaiki,diteruskan atau dihentikan.
Evaluasi
Sax (1980:18) adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan
informasi yang diperoleh dari observasi hasil belajar dan latar belakang serta
pelatihan dari evaluatornya.
Zainul
dan Nasution (1993:6) Evaluasi adalah suatu proses untuk mengambil keputusan
dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar
yang menggunakan instrumen tes maupun non-tes
Kesimpulan:
Evaluasi
adalah pengumpulan informasi,pembuatan pertimbangan dan pengambilan keputusan secara sistematis dan menurut
prosedur tertentu.
Evaluasi
adalah memberi nilai tentang kualitas sesuatu atau seseorang.
Implikasinya:
Ø Tes adalah sejumlah pertanyaan.
Ø Pengukuran hasilnya berupa skor.
Ø Evaluasi kegiatanuntuk menentukan
baik&buruknya PBM di kelas.
} Tujuan,Fungsidan Prinsip Evaluasi
A. Tujuan Evaluasi
Menurut
Tyler (1971:54) ada tiga macam komponen dalam pendidikan yaitu:
1)
Tujuan belajar,merupakan petunjuk
bagi pemilihan suatu pengalaman belajar.
2)
Pengalaman belajar,adanya tujuan
belajar guru dapat mengarahkan pengalaman belajar siswa.
3)
Evaluasi belajar,berdasarkan
pengalaman belajar yang ada guru mengadakan evaluasi.
Tujuan
utama dari kegiatan evaluasi adalah untuk membuat keputusan.
Guba&Lincoln
(1981:8) menyatakan bahwa fokus utama dari tujuan evaluasi ialah untuk membuat
keputusan.
Jenis
keputusan:
1)
Umpan balik,berhubungan dengan
suatu skors atau tes tertentu baik individu/kelompoknya.
2)
Kelayakan,seorang siswa naik kelas
atau tidak,melihat aspek intelektual,sosial,emosional,moral dan keterampilan.
3) Penempatan,untuk menentukan tempat
yang paling cocok bagi seorang untuk berprestasi dalam suatu proses pendidikan.
Mehrens
dan Lehmann (1985:7-8) memberikan tiga pedoman tentang pengambilan keputusan
yang baik yaitu:
v Semua
alternatif keputusan yang ada
v Kemungkinan
hasil dari keputusan-keputusan yang ada.
v Kemungkinan-kemungkinan
dan kegunaan dari hasil keputusan tersebut.
B. Fungsi Evaluasi
Menurut
Scriven (Sax,1980:26) terdapat dua fungsi evaluasi yaitu:
ü Fungi
formatif,evaluasi berkenaan dengan keputusan tentang perbaikan hasil belajar
maupun aspek kurikulum.
ü Fungsi
Sumatif berguna mengambil keputusan tentang keberhasilan siswa dalam mencapai
tujuan.
C. Prinsip Evaluasi.
Prinsip-prinsip evaluasi diantaranya:
q Berkesinambungan.
Kegiatan
evaluasi hendaklah dilakukan secara terus menerus,artinya guru harus selalu
memberikan tes kepada siswa sehingga keputusan yang diambil akan lebih tepat.
q Keterpaduan.
Evaluasi
yang dilakukan hendaklah terdiri atas keseluruhan aspek tingkah laku
siswa,disamping tujuan,materi,serta metode pengajaran yang digunakan.
q Keterlibatan Siswa.
Evaluasi
bagi siswa merupakan suatu kebutuhan,sehingga siswa diharapkan mengikuti
evaluasi dan bukan untuk dihindari.
q Koherensi.
Prinsip
ini berkaitan dengan materi yang sudah disajikan dan sesuai dengan ranah
kemampuan yang hendak diukur.
q Pedagogis
Prinsip
evaluasi ini diterapkan sebagai upaya perbaikan sikap dan tingkah laku.
q Akuntabilitas
Prinsip
evaluasi ini untuk melihat sejauh mana
keberhasilan
program pengajaran perlu disampaikan
kepada
pihak-pihak yang berkepentingan dengan
pendidikan
sebagai laporan pertanggungjawaban.